Juice (jus) buah stroberi bukan hanya segar dan sehat untuk dinikmati. Namun di balik kesegaran dan rasanya yang khas, stroberi juga bermanfaat bagi kesehatan mulut dan gigi. Menurut peneliti Rahmi Ayu Budi Amalia dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Indonesia, jus stroberi memiliki kandungan zat-zat penting yang dapat membantu mencegah pembentukan plak gigi pemicu penyakit gigi dan mulut.
"Kandungan bahan pemanis alami berupa xylitol dan polifenol pada stroberi terbukti mampu mengurangi kolonisasi `streptococcus mutans` yang bisa menghambat aktivitas enzim sehingga mampu mencegah pembentukan plak," katanya saat memaparkan hasil penelitiannya di Yogyakarta.
Menurut hasil risetnya, kata Rahmi, konsumsi jus stroberi berpengaruh signifikan dalam menurunkan indeks plak gigi. Secara umum stroberi mengandung nutrisi seperti protein, lemak, karbohidrat, dan energi. Mineral potensial yang terkandung didalamnya adalah kalsium, fosfor, zat besi, magnesium, potassium, selenium, vitamin C, dan asam folat.
"Stroberi juga terbukti memiliki aktivitas antioksidan dua kali lipat lebih tinggi dibanding anggur merah, lima kali lipat dari apel dan pisang, dan sepuluh kali lipat dari semangka," katanya.
Jadi, menurut dia, stroberi sangat bermanfaat untuk kesehatan manusia, termasuk mengurangi akumulasi plak gigi sehingga dapat mencegah penyakit gigi dan mulut. Ia mengatakan, plak adalah penyebab utama yang memicu munculnya penyakit gigi dan mulut, diantaranya karies (gigi berlubang), calculus (karang gigi), gingivitis (radang pada gusi), dan periodontitis (radang pada jaringan penyangga gigi).
"Mengingat pembentukan plak merupakan proses yang tidak dapat dihindari, maka mengurangi akumulasi plak menjadi hal yang sangat penting dalam mencegah terbentuknya penyakit gigi dan mulut. Salah satunya dengan mengonsumsi jus stroberi," katanya.
Dengan meminum jus stroberi, rasa asamnya akan merangsang sekresi saliva dalam jumlah tinggi sehingga saliva menjadi lebih encer dan viskositas saliva pun menjadi lebih rendah. "Akhirnya, plak gigi dapat dikurangi sehingga munculnya penyakit gigi dan mulut juga dapat dicegah," kata mahasiswi Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta itu. sumber: ant
0 komentar:
Posting Komentar