Sabtu, 19 Maret 2011.
Jika anda orang Jawa dan berkunjung ke Bangkok, sempatkan ke Kampung masjid Jawa. Kampung masjid Jawa ini terletak di daerah Sathorn. Dengan naik BTS dari National Stadium anda bisa memilih Silom line, atau jika memang perjalanan anda menggunakan BTS Sukumvit line anda bisa pindah melalui interchange station di Siam Chit.
Belilah tiket ke Surasak untuk single trip. Dari Surasak Station anda tinggal menuruni tangga lalu berjalan ke arah soi atau gang pertama di sebelah kiri. Sampailah anda di perkampungan orang-orang keturunan Jawa di Bangkok.
Asal-usul komunitas Jawa di Bangkok
Pada pertengahan abad ke-19, banyak sekali orang-orang Jawa yang dijadikan romusho oleh Jepang. Mereka dipaksa untuk melakukan kerja rodi. Mereka membangun jembatan, jalan dan rel kereta api dan lain-lain. Mereka dipaksa kerja siang malam tanpa upah bahkan makan dan minum pun hanya sekedarnya saja. Tidak hanya di negaranya atau di daerahnya sendiri, mereka juga dikirim ke pulau lain bahkan ke negara lain sehingga tak heran bahwa sekarang ada beberapa komunitas Jawa di beberapa negara di belahan dunia ini. Termasuk yang ada di Bangkok.
Awalnya komunitas Jawa di sana cuma 5 orang asli dari Jawa, Bapak Ahmad Aska (84 tahun) adalah keturunan Jawa tertua di Kampung Jawa dari 5 bersaudara yang telah dikaruniai 11 orang putra/i tersebut. Ayahnya, Aska Bin Roso, adalah pekerja yang berasal dari Kendal Jawa Tengah yang dipekerjakan oleh Jepang ketika Perang Dunia II yang terkenal dengan peristiwa pengeboman rel kereta api oleh sekutu di Kanchanaburi. Sekitar 100.000 ribu orang tewas dalam pembangunan rel kereta yang menghubungkan Thailand dengan Burma/Myanmar kala itu.
Masjid Jawa (Jawa Mosque)
Di kampung Jawa ini terdapat masjid yang bernama Jawa Mosque, masjid ini terletak di jalan Rome Nam Khaeng 5. Seperti halnya di Jawa, di samping masjid ini terdapat pekuburan muslim yang luasnya sekitar 2 hektar.
Jika anda orang Jawa dan berkunjung ke Bangkok, sempatkan ke Kampung masjid Jawa. Kampung masjid Jawa ini terletak di daerah Sathorn. Dengan naik BTS dari National Stadium anda bisa memilih Silom line, atau jika memang perjalanan anda menggunakan BTS Sukumvit line anda bisa pindah melalui interchange station di Siam Chit.
Belilah tiket ke Surasak untuk single trip. Dari Surasak Station anda tinggal menuruni tangga lalu berjalan ke arah soi atau gang pertama di sebelah kiri. Sampailah anda di perkampungan orang-orang keturunan Jawa di Bangkok.
Asal-usul komunitas Jawa di Bangkok
Pada pertengahan abad ke-19, banyak sekali orang-orang Jawa yang dijadikan romusho oleh Jepang. Mereka dipaksa untuk melakukan kerja rodi. Mereka membangun jembatan, jalan dan rel kereta api dan lain-lain. Mereka dipaksa kerja siang malam tanpa upah bahkan makan dan minum pun hanya sekedarnya saja. Tidak hanya di negaranya atau di daerahnya sendiri, mereka juga dikirim ke pulau lain bahkan ke negara lain sehingga tak heran bahwa sekarang ada beberapa komunitas Jawa di beberapa negara di belahan dunia ini. Termasuk yang ada di Bangkok.
Awalnya komunitas Jawa di sana cuma 5 orang asli dari Jawa, Bapak Ahmad Aska (84 tahun) adalah keturunan Jawa tertua di Kampung Jawa dari 5 bersaudara yang telah dikaruniai 11 orang putra/i tersebut. Ayahnya, Aska Bin Roso, adalah pekerja yang berasal dari Kendal Jawa Tengah yang dipekerjakan oleh Jepang ketika Perang Dunia II yang terkenal dengan peristiwa pengeboman rel kereta api oleh sekutu di Kanchanaburi. Sekitar 100.000 ribu orang tewas dalam pembangunan rel kereta yang menghubungkan Thailand dengan Burma/Myanmar kala itu.
Masjid Jawa (Jawa Mosque)
Di kampung Jawa ini terdapat masjid yang bernama Jawa Mosque, masjid ini terletak di jalan Rome Nam Khaeng 5. Seperti halnya di Jawa, di samping masjid ini terdapat pekuburan muslim yang luasnya sekitar 2 hektar.
0 komentar:
Posting Komentar