Ketika rekan sekretaris menunjukkan rekaman mawar di Hpnya, saya langsung tertarik. Melihat ketertarikanku mereka sangat berbaik hati dengan mendownload dan memberiku print-out map, dan cara mencapai tempat tersebut, Aramaki Rose Garden.
Kuajak dua rekanku dari Thailand dan Timor Leste. Saya selalu klik dengan kedua gadis ini kalau bicara masalah bunga, hanya saja selalu kuajak agar mereka santai dalam menikmati sesuatu jangan grasa grusu maklum masih muda sehingga energinya masih besar.
Tidak sulit mencapai tempat tersebut, hanya saja kami harus berganti ganti kendaraan. Naik kereta Monorail kenudian tukar ke kereta Hankyu. Melihatku memegang map, seorang pria Jp menanyakan apakah kami akan ke Rose Garden. Pucuk dicinta ulam tiba begitu kata pepatah melayu. Kami searah, ia mengajak kami jalan bersama sambil ngobrol tak terasa, ternyata masih lumayan jauh sekitar 1 km jalan kaki. Rekanku dari Thailand tertawa dia nyeletuk ”Yah eazy in the map, difficult in reality”, ”lihat peta sepertinya mudah, coba saja nanti di lapangan”, kira kira begitu maksudnya.
Udara di bulan Mei terasa sejuk dengan sedikit mendung dan hujan rintik. Sepanjang jalan menuju Rose Garden ini ternyata ditandai dengan tanaman mawar yang sedang mekar dengan warna warna fantastis. Tetapi pria Jp teman perjalanan kami ini mengatakan nanti saja di sana jauh lebih indah, ketika dilihatnya kami sudah ingin memotret. Dan memang benar di depan kami terhampar lautan mawar!
Dari website tentang Aramaki rose garden, taman bunga yang terletak di daerah Aramaki, Itami-shi, Hyogo-ken-Osaka ini diresmikan pada tahun 1992. Bunga mawar mekar pada pertengahan/akhir bulan Mei – hingga awal Juni pada musim Semi dan atau pada pertengahan Oktober hingga awal bulan November (musim gugur).
Masuk ke taman ini tidak perlu bayar karcis kecuali parkir sebesar 500¥, dan jangan datang pada hari Selasa karena taman justru ditutup. Di taman ini terdapat monumen perdamaian raksasa berupa 3 buah pilar berwarna merah yang melambangkan kemerdekaan, kesetaraan dan cinta kemanusiaan dalam satu kesatuan.
Di tengah taman terdapat pilar bergaya Eropa selatan dilengkapi dengan kolam persegi yang airnya bening. Di taman seluas 1,7 hektar ini terdapat 250 jenis mawar berjumlah 10.000 pohon, sugooooooooi, bukan main. Saya langsung teringat film animasi “The Beauty and the Beast”, barangkali ini adalah taman tempat tinggal the Beast yang buruk rupa dalam dongeng tersebut, benar benar membuatku lupa diri, begitu indahnya. Saya pilihkan beberapa pict warna dan jenis mawar yang jarang kita temukan untuk kokiers dan sedapat mungkin dilengkapi dengan nama namanya.
Variegeta de Bologna, mawar ungu dengan semburat, bulat agak tebal, tumbuh berupa perdu pendek. Sentimental ini adalah jenis mawar obar abir, ada yang berwarna merah dengan semburat putih, orange dengan semburat putih, pink seperti ini, paduan semburat dalam warna dasar yang cerah.
Karena masuk ke taman ini tidak dipungut biaya maka sehari harinya banyak anak anak yang tinggal di sekitar taman bermain di sini, untungnya anak anak ini tahu keindahan dan tidak merusak bunga. Juga para manula senang berjalan jalan di sini menikmati keindahan kebun mawar.
Di Jp ini saya senang sekali melihat pasangan manula selalu berjalan jalan bersama, di mana mana, di taman apalagi, benar benar seperti mimi lan mintuno (sepasang kura kura yang saling menggendong). Hmm alangkah indahnya menjadi tua bersamanya.
Yang berpasangan jangan ditanya lagi, banyak di sini, duuuuh bikin iri saja. Wah seandainya saya dulu dilamar di taman mawar seperti ini pasti sudah lupa lautan dan akan langsung bilang ”ya”, tidak perlu mengatakan, ”beri saya waktu sebulan untuk berpikir”. Coba lihat pict di atas dan di bawah ini, malu malu tapi mesra. Ah ah ditambah pula dengan hujan yang rintik rintik, bikin hati tambah menggigil saja, halah.
Di bawah ini saya tampilkan mawar putih French Lace yang menjuntai dari pregola, coba bayangkan jika sepasang pengantin dipotret di bawahnya, aduhaaaai, setiap kali melihat pictnya mungkin tidak bakal kata cerai terlontar. Apalagi sambil memegang mawar Queen Elizabeth yang terpercik air hujan.
Mawar Ungu? Adakah? Mawar yang bernama Blue bajou ini harum baunya dan halus bagai beledu, tempat tidur sang peri mungil. Mawar dengan warna pink dengan merah diujung atas diberi nama Nicole, adakah ini menggambarkan artis Nicole Kidman yang lembut? Mungkin saja.
Tepat sekali sesuai panduan, kami datang dan mengambil pict di pagi hari, segar, cerah meski hujan rintik. Kami bertiga saling bertukar file, total pict yang kami ambil ada ±600, untunglah sekarang kamera tidak menggunakan film lagi jadi asal ceprat cepret. Saya tidak tahu lagi mana yang hasil cepretanku, Alice rekanku dari Timor Leste atau Athitta dari Thailand.
Banyak sekali jenis mawar di sini bahkan ada yang berdiameter 20 cm, mawar berwarna coklat dan mawar bernama ”black tea” tetapi tidak hitam warnanya. Mawar Brass band yang meriah berwarna orange dan si kuning yang sederhana, Yellow Simplicity.
Alangkah indahnya, saya bertanya ”Adakah di surga terdapat kebun mawar seindah ini?”, temanku menjawab ”Adalah dan pasti lebih indah dari ini”. sumber: Astuti @kompas
Kuajak dua rekanku dari Thailand dan Timor Leste. Saya selalu klik dengan kedua gadis ini kalau bicara masalah bunga, hanya saja selalu kuajak agar mereka santai dalam menikmati sesuatu jangan grasa grusu maklum masih muda sehingga energinya masih besar.
Tidak sulit mencapai tempat tersebut, hanya saja kami harus berganti ganti kendaraan. Naik kereta Monorail kenudian tukar ke kereta Hankyu. Melihatku memegang map, seorang pria Jp menanyakan apakah kami akan ke Rose Garden. Pucuk dicinta ulam tiba begitu kata pepatah melayu. Kami searah, ia mengajak kami jalan bersama sambil ngobrol tak terasa, ternyata masih lumayan jauh sekitar 1 km jalan kaki. Rekanku dari Thailand tertawa dia nyeletuk ”Yah eazy in the map, difficult in reality”, ”lihat peta sepertinya mudah, coba saja nanti di lapangan”, kira kira begitu maksudnya.
Udara di bulan Mei terasa sejuk dengan sedikit mendung dan hujan rintik. Sepanjang jalan menuju Rose Garden ini ternyata ditandai dengan tanaman mawar yang sedang mekar dengan warna warna fantastis. Tetapi pria Jp teman perjalanan kami ini mengatakan nanti saja di sana jauh lebih indah, ketika dilihatnya kami sudah ingin memotret. Dan memang benar di depan kami terhampar lautan mawar!
Dari website tentang Aramaki rose garden, taman bunga yang terletak di daerah Aramaki, Itami-shi, Hyogo-ken-Osaka ini diresmikan pada tahun 1992. Bunga mawar mekar pada pertengahan/akhir bulan Mei – hingga awal Juni pada musim Semi dan atau pada pertengahan Oktober hingga awal bulan November (musim gugur).
Masuk ke taman ini tidak perlu bayar karcis kecuali parkir sebesar 500¥, dan jangan datang pada hari Selasa karena taman justru ditutup. Di taman ini terdapat monumen perdamaian raksasa berupa 3 buah pilar berwarna merah yang melambangkan kemerdekaan, kesetaraan dan cinta kemanusiaan dalam satu kesatuan.
Di tengah taman terdapat pilar bergaya Eropa selatan dilengkapi dengan kolam persegi yang airnya bening. Di taman seluas 1,7 hektar ini terdapat 250 jenis mawar berjumlah 10.000 pohon, sugooooooooi, bukan main. Saya langsung teringat film animasi “The Beauty and the Beast”, barangkali ini adalah taman tempat tinggal the Beast yang buruk rupa dalam dongeng tersebut, benar benar membuatku lupa diri, begitu indahnya. Saya pilihkan beberapa pict warna dan jenis mawar yang jarang kita temukan untuk kokiers dan sedapat mungkin dilengkapi dengan nama namanya.
Variegeta de Bologna, mawar ungu dengan semburat, bulat agak tebal, tumbuh berupa perdu pendek. Sentimental ini adalah jenis mawar obar abir, ada yang berwarna merah dengan semburat putih, orange dengan semburat putih, pink seperti ini, paduan semburat dalam warna dasar yang cerah.
Karena masuk ke taman ini tidak dipungut biaya maka sehari harinya banyak anak anak yang tinggal di sekitar taman bermain di sini, untungnya anak anak ini tahu keindahan dan tidak merusak bunga. Juga para manula senang berjalan jalan di sini menikmati keindahan kebun mawar.
Di Jp ini saya senang sekali melihat pasangan manula selalu berjalan jalan bersama, di mana mana, di taman apalagi, benar benar seperti mimi lan mintuno (sepasang kura kura yang saling menggendong). Hmm alangkah indahnya menjadi tua bersamanya.
Yang berpasangan jangan ditanya lagi, banyak di sini, duuuuh bikin iri saja. Wah seandainya saya dulu dilamar di taman mawar seperti ini pasti sudah lupa lautan dan akan langsung bilang ”ya”, tidak perlu mengatakan, ”beri saya waktu sebulan untuk berpikir”. Coba lihat pict di atas dan di bawah ini, malu malu tapi mesra. Ah ah ditambah pula dengan hujan yang rintik rintik, bikin hati tambah menggigil saja, halah.
Di bawah ini saya tampilkan mawar putih French Lace yang menjuntai dari pregola, coba bayangkan jika sepasang pengantin dipotret di bawahnya, aduhaaaai, setiap kali melihat pictnya mungkin tidak bakal kata cerai terlontar. Apalagi sambil memegang mawar Queen Elizabeth yang terpercik air hujan.
Mawar Ungu? Adakah? Mawar yang bernama Blue bajou ini harum baunya dan halus bagai beledu, tempat tidur sang peri mungil. Mawar dengan warna pink dengan merah diujung atas diberi nama Nicole, adakah ini menggambarkan artis Nicole Kidman yang lembut? Mungkin saja.
Tepat sekali sesuai panduan, kami datang dan mengambil pict di pagi hari, segar, cerah meski hujan rintik. Kami bertiga saling bertukar file, total pict yang kami ambil ada ±600, untunglah sekarang kamera tidak menggunakan film lagi jadi asal ceprat cepret. Saya tidak tahu lagi mana yang hasil cepretanku, Alice rekanku dari Timor Leste atau Athitta dari Thailand.
Banyak sekali jenis mawar di sini bahkan ada yang berdiameter 20 cm, mawar berwarna coklat dan mawar bernama ”black tea” tetapi tidak hitam warnanya. Mawar Brass band yang meriah berwarna orange dan si kuning yang sederhana, Yellow Simplicity.
Alangkah indahnya, saya bertanya ”Adakah di surga terdapat kebun mawar seindah ini?”, temanku menjawab ”Adalah dan pasti lebih indah dari ini”. sumber: Astuti @kompas
0 komentar:
Posting Komentar