RSS

Top Artikel Seliante's:

Cari Blog Ini

Bertamu ke Rumahnya Sangkuriang

Selasa, 4 Januari 2011. Posted by: bangpun

Berwisata di kota yang dikenal dengan sebutan Paris van Java ini kami menyempatkan untuk mengunjungi obyek wisata Kawah Gunung Tangkuban Perahu. Perjalanan dari kota Bandung selama 25 menit ke arah utara sejauh 30 km.

Gunung Tangkuban Perahu terletak di Desa Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat memiliki tinggi 2.084 meter. Bentuk gunung ini adalah Stratovulcano dengan pusat erupsi yang berpindah dari timur ke barat. Gunung Tangkuban Perahu dulunya merupakan Gunung Sunda Purba ini terakhir meletus pada tahun 1910, memiliki 9 kawah yaitu Kawah Ratu, Upas, Domas, Baru, Jurig, Badak, Jurian, Siluman dan Pangguyungan Badak

Memasuki gerbang masuk dengan merogoh kocek sebesar 15.000 Rupiah, wisatawan masih harus menempuh jalan naik ke atas selama 20 menit. Jalan menanjak yang kami lalui ternyata kurang baik, banyak terdapat lubang disana – sini dan berpasir. Sayang salah satu obyek wisata yang terkenal di Indonesia ini kurang terawat dengan baik. Padahal dengan pemasukkan dari tiket masuk dan bantuan APBD, seharusnya sudah menutup biaya operasional dan perbaikan di obyek wisata tersebut.


Asal-usul Gunung Tangkuban Parahu dikaitkan dengan legenda Sangkuriang, yang dikisahkan jatuh cinta kepada ibunya, Dayang Sumbi. Untuk menggagalkan niat anaknya menikahinya, Dayang Sumbi mengajukan syarat supaya Sangkuriang membuat perahu dalam semalam. Ketika usahanya gagal, Sangkuriang marah dan menendang perahu itu, sehingga mendarat dalam keadaan terbalik. Perahu inilah yang kemudian membentuk Gunung Tangkuban Parahu.

Akhirnya kami mencapai puncak Gunung Tangkuban Perahu yang terdapat Kawah Ratu, salah satu kawah yang terdapat di Gunung Tangkuban Perahu. Di dekat Kawah Ratu, banyak terdapat kios cinderamata, pernak-pernik, dan makanan. Kawah Ratu merupakan kawah terbesar di Gunung Tangkuban Perahu. Kawah Ratu masih berstatus aktif dan mengeluarkan asap yang mengandung belerang.

Selain itu, di area Kawah Ratu juga terdapat pos penjaga dan persewaan kuda untuk wisatawan yang ingin berkeliling di obyek wisata ini. Di sebelah kawah Ratu terdapat kawah Upas. Sebelum menuju kawah Upas, kami tertarik dengan Air dan Goa Keramat. Lokasinya sejalan dengan perjalanan menuju kawah Upas namun berbelok ke kanan di pertigaan.
Goa Keramat merupakan tempat untuk bersemedi dan merupakan goa buatan manusia karena mirip seperti lorong. Panjang gua ini hanya 15 meter dan hanya cukup dilewati satu orang.

Ketika memasuki lubang Goa Keramat tidak ada istimewa didalamnya, yang ada hanyalah tempat untuk bersemedi. Di dekat Goa Keramat terdapat tempat penampungan air keramat. Menurut orang-orang sekitar, air tersebut merupakan air suci yang keluar dari puncak Gunung Tangkuban Perahu.
Kawah Upas terletak bersebelahan dengan Kawah Ratu. Kawah Upas memiliki dasar kawah yang dangkal dan datar, dengan pepohonan liar tampak banyak tumbuh di salah satu sisi dasar kawah. Kata Upas berarti Racun. Meskipun tampak seperti kawah mati, konon kawah ini pernah mengeluarkan gas berbahaya yang tidak berbau dan berwarna.

Perjalanan menuju kawah Upas sungguh melelahkan. Jalan yang ditempuh berupa jalan berpasir dan berbatu tanpa petunjuk yang jelas. Hal ini dapat membahayakan wisatawan yang berkunjung. Terlihat jelas sarana pendukung obyek wisata masih kurang. Di sebelah kawah Upas masih ada kawah lagi namun sangat sulit untuk didekati karena harus melewati tebing yang curam dan berbahaya. Akhirnya perjalanan wisata di tempat ini berakhir.

Fhoto : bangpun

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Niken Alga mengatakan...

Wooowww !!! Kereeeennnnn...
Liburan akhir sekolah main kesana ahhh!!!
makasih Infona...

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...