Banyak diantara para profesional yang menghadapi stress berat karena beban kerja yang menumpuk dan seolah tiada habisnya. Padahal apabila kondisi seperti ini dibiarkan berlarut, maka imbasnya adalah pekerjaan menjadi berantakan, dan kredibilitas anda dinilai rendah oleh manajemen perusahaan. Beberapa kasus yang terjadi pada para professional menyatakan bahwa kondisi seperti ini disebabkan ketidakmampuan mereka untuk bersikap asertif atau mengatakan ‘tidak’.
Kerapkali mereka merasa sungkan untuk menolak setiap pekerjaan yang dilimpahkan kepadanya. Padahal belum tentu pekerjaan tersebut merupakan tanggung jawabnya. Apabila anda cermati, waktu kerja efektif di kantor sangat terbatas untuk mengerjakan semua pekerjaan dalam waktu bersamaan, apalagi bila masih harus mengerjakan pekerjaan diluar job-desc. Anda tidak bisa terus larut dalam kondisi seperti ini. Beranikan diri untuk mengkomunikasikan hak dan kewajiban anda pada perusahaan sesuai perjanjian kerja yang telah anda buat di awal memulai kerja.
Oleh sebab itu, diawal memulai kerja, anda harus memahami dengan jelas pekerjaan yang menjadi tanggung jawab anda sesuai kontrak kerja, dan pekerjaan diluar job-desc anda. Sehingga saat pekerjaan baru dilimpahkan kepada anda, anda harus dapat menganalisa dengan cepat apakah pekerjaan baru itu masih sesuai job-desc atau tidak. Apabila pekerjaan tersebut diluar tanggung jawab kerja anda, maka putuskan saat itu juga bahwa anda tidak bertanggung jawab atas pekerjaan baru tersebut.
Jelaskan dengan baik bahwa anda keberatan mengerjakan pekerjaan diluar tanggung jawab anda. Sampaikan pula bahwa anda harus mendahulukan kewajiban anda karena sudah mendekati dead line. Namun anda harus menggunakan bahasa lisan dan bahasa tubuh yang sopan saat menolak pekerjaan tersebut. Tujuannya adalah menjadi asertif tanpa merendahkan orang lain yang dapat memicu konflik. Usahakan menyampaikan penolakan dengn penjelasanyang singkat, jelas dan masuk akal.
Dalam menyampaikan penolakan, jangan segan menggunakan kata ‘tidak’, jika anda memang tidak sanggup mengerjakannya. Namun, gunakan kata ‘tidak’ dengan jelas, jangan menggunakan kata-kata ‘bersayap’ yang dapat menimbulkan interpretasi lain.
Hal penting yang harus anda cermati adalah, asertif bukan berarti anda tidak sensitif dalam membaca situasi. Saat keadaan mendesak dan membutuhkan bantuan anda segera sementara tidak ada orang lain yang mampu, maka tidak ada salahnya membantu. Namun keputusan ini harus anda ambil berdasar akal sehat dan perhitungan bahwa anda tetap bisa menyelesaikan tanggung jawab utama anda.
0 komentar:
Posting Komentar