Atasan seringkali ditafsirkan sebagai sosok yang membuat karyawan takut, segan, salah tingkah, dan sikap tidak nyaman lainnya. Ini semua terjadi karena tidak adanya kedekatan antara sang atasan dengan karyawan. Kedua belah pihak tidak saling memahami karakter masing-masing, sehingga selalu muncul dinding pembatas antara atasan dan karyawan.
Seorang karyawan kerap berfikir bahwa sang atasan hanya akan mencermati hasil kerja sang karyawan tanpa mau memahami apa yang menjadi kebutuhan dan kepentingannya. Tidak mengherankan apabila sang karyawan kerap memilih untuk menghindari sang atasan daripada harus bertatap muka.
Kurangnya informasi yang diterima oleh karyawan tentang kondisi perusahaan dapat menyebabkan karyawan kurang termotivasi untuk maju. Mereka pun cenderung menganggap anda sebagai pemimpin yang enggan bergabung dengan yang tidak selevel dengan anda.
Untuk menghindari hal-hal tersebut maka yang anda perlu lakukan sebagai pemimpin adalah :
Kenali karyawan anda
Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda maka berbeda pula cara pendekatannya. Kenali satu per satu karyawan anda, mungkin hal ini akan menyita waktu anda tapi percayalah hal ini akan berguna di masa depan.
Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda maka berbeda pula cara pendekatannya. Kenali satu per satu karyawan anda, mungkin hal ini akan menyita waktu anda tapi percayalah hal ini akan berguna di masa depan.
Jadilah pendengar yang baik
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mau mendengarkan bawahannya. Mungkin ada hal-hal yang tidak bisa karyawan anda bicarakan dengan anda di kantor, tidak ada salahnya sesekali makan malam sepulang kerja. Mereka akan jauh lebih nyaman berbicara dengan anda dalam suasana santai. Bisa juga dicoba jika anda memiliki hobi atau minat yang sama, hal seperti ini bisa menjadi fondasi membangun persahabatan anda dengan karyawan.
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mau mendengarkan bawahannya. Mungkin ada hal-hal yang tidak bisa karyawan anda bicarakan dengan anda di kantor, tidak ada salahnya sesekali makan malam sepulang kerja. Mereka akan jauh lebih nyaman berbicara dengan anda dalam suasana santai. Bisa juga dicoba jika anda memiliki hobi atau minat yang sama, hal seperti ini bisa menjadi fondasi membangun persahabatan anda dengan karyawan.
Ciptakan diskusi berkala
Adakan diskusi dengan karyawan unutk menggali masukan dari mereka. Bisa anda lakukan dengan diskusi per team. Sehingga anda pun mengetahui apa kesulitan yang mereka hadapi secara individu mau pun kelompok.
Adakan diskusi dengan karyawan unutk menggali masukan dari mereka. Bisa anda lakukan dengan diskusi per team. Sehingga anda pun mengetahui apa kesulitan yang mereka hadapi secara individu mau pun kelompok.
Buka akses bagi karyawan untuk bertemu anda
Seringkali anda begitu jarang berada di kantor sampai karyawan anda pun tidak tahu anda ada di ruangan atau tidak. Atau semua akses hanya bisa lewat sekretaris anda. Izinkanlah karyawan anda menghadap anda secara langsung jika memang urgent. Karyawan anda pun semakin dihargai kalau akses untuk bertemu boss dengan mudah karena merasa diakui sebagai bagian penting dari perusahaan.
Seringkali anda begitu jarang berada di kantor sampai karyawan anda pun tidak tahu anda ada di ruangan atau tidak. Atau semua akses hanya bisa lewat sekretaris anda. Izinkanlah karyawan anda menghadap anda secara langsung jika memang urgent. Karyawan anda pun semakin dihargai kalau akses untuk bertemu boss dengan mudah karena merasa diakui sebagai bagian penting dari perusahaan.
Seorang pemimpin yang baik tidak akan membiarkan karyawannya saat mereka berbuat salah. Ungkapkan kesalahan mereka tanpa membuatnya tersinggung dan membahayakan hubungan pertemanan anda. Menegur tidak sama dengan menghakimi.
0 komentar:
Posting Komentar