RSS

Top Artikel Seliante's:

Cari Blog Ini

Bahamas, Paradise Island

Rabu, 23 Maret 2011. 
Bahamas dari kata baja mar dalam bahasa Spanyol yang berarti shallow seas atau ba-ha-ma dalam bahasa Lucayan (penduduk asli Bahamas) yang berarti large upper middle land, merupakan negara Commonwealth yang beribukota di Nassau. Negara yang berpenduduk sekitar 350.000 jiwa ini mempunyai pulau – pulau kecil yang berpasir putih, yang terkenal di antaranya adalah Cat Island, Crocked Island dan Harbour Island serta terletak di Samudra Atlantik, berbatasan dengan Amerika Serikat, Cuba dan Karibia. Dengan keindahan pantai dan letak yang tidak jauh dari Amerika, menyebabkan banyak warga negara Amerika yang tinggal atau mempunyai villa di Bahamas.

Konon, bila musim dingin di Amerika tiba, sebagian warga AS mengungsi ke Bahamas. Masih ingat mendiang Ann Nicole Smith? Ia-pun mempunyai villa mewah di Nassau.

Tak heran, karena lebih dari 300 hari setahun, negara tropis ini pada siang hari disinari matahari yang cerah dengan tiupan air laut yang sejuk. Sayang, hampir setiap tahun diterpa badai yang cukup dahsyat. Beberapa waktu yang lalu selama empat hari , saya mengunjungi Bahamas bersama keluaga. Beruntung, kami menginap di Sun Rise Beach Club yang berada di pinggir pantai.

Dari balkon kami bisa melihat wisatawan yang sedang berjemur di pantai, berenang, menyelam, memacu boat-nya di laut, parasailing atau sekedar berjalan-jalan dipinggir pantai seperti yang saya lakukan. Pantainya sangat bersih dengan pasirnya yang putih dan air laut yang biru jernih.

Saya juga singgah di Atlantis Hotel, yang diilhami dari kata Atlantis – benua yang hilang-. Hotel ini sangat besar dan luas. Dari kejauhan, bentuk gedungnya melengkung dengan dihiasi menara-menara seperti puri dan dikelilingi oleh Paradise Beach dan Atlantis Beach.

Bukan itu saja, hotel tersebut juga dikelilingi danau-danau buatan yang sangat indah, antara lain Paradise Lagoon yang dihuni ikan-ikan kecil dengan warna-warna yang cantik, Stingray Lagoon yang dihuni ikan pari jenis Spotted Eagle Ray.

Lalu, Hibiscus Lagoon yang dihuni kura-kura Bahamas serta Mayan Temple Lagoon yang dihuni ikan-ikan hiu jenis Carribean Reef, Silky Sharks dan Nurse Sharks. Indah sekali!. Di dalam Atlantis hotel tersedia pula obyek wisata menarik, di lantai bawah, di Great Hall of Waters terdapat akuarium besar yang dihiasi oleh berbagai jenis ikan air laut seperti Snapper, Ubur-ubur, Lobster dan lain-lain.

Di luar hotel tersedia pula surga permainan air untuk anak-anak, Aquaventure, yang dibangun sangat modern serta Dolphin Cay, apabila beruntung di sini kita dapat menyaksikan saat lumba-lumba tersebut diberi makan.

Masih di dalam hotel Atlantis, terdapat casino yang sangat luas, terdapat ratusan slot aneka mesin kasino. Suasananya juga sangat ramai, karena pekikan dan teriakan gembira pengunjung berbaur dengan suara nyaring mesin kasino, lentingan koin. Aroma Kalik Beer (bir Bahamas) menambah meriah suasana, mengingatkan kami pada suasana di Las Vegas.

Bagi yang senang mencoba aneka makanan enak, Atlantis Hotel salah satu tempatnya karena di sini terdapat Nobu, restoran Jepang yang terkenal enak, dan Mesa Grill, restoran milik Chef Bobby Flay yang terkenal di televisi Food Channel.

Berjalan dibelakang hotel menyusuri Atlantis Marina yang dipenuhi deretan kapal-kapal layar , berjejer deretan restoran dari Carmine’s Italian Restaurant hingga Burger Johny Rocket dan toko-toko dari Versace hingga Dooney & Bourke serta stand-stand cinderamata di kompleks Marina Village.

Kami putuskan untuk mencoba Bahamian Conch (daging dari kerang besar) di Bimini Restaurant, saya memesan Conch salad, irisan daging conch yang dicampur irisan mangga, jagung manis dan selada yang segar rasanya, sepiring ikan mahi-mahi bakar serta segelas virgin pinacolada. Di teras restoran, satu grup band memainkan lagu-lagu Latin mengiringi pengunjung menikmati makanan.

Siang hari, dengan menyewa satu mobil mini van, kami menyusuri jalan-jalan di Nassau yang tidak terlalu lebar, banyak tikungan dan agak berdebu. Bangunan-bangunan bersejarah di kota ini, seperti Christ Church Cathedral, Parliament Square dan Government House merupakan perpaduan arsitektur Spanyol dan Inggris.

Tak heran karena jaman dahulu penduduk asli Bahamas, Lucayan, pernah mengadakan kontak dengan bangsa Spanyol saat Christopher Columbus singgah di daerah tersebut hingga kemudian sekitar tahun 1700-an Inggris datang di kepulauan Bahamas hingga Bahamas menjadi bagian Negara Commonwealth Inggris.

Ingat pesan seorang teman, bila berkunjung ke Bahamas belum afdol kalau belum mencicipi Rum Cake-nya. Jadi, kami singgah di toko souvenir di Bay Street. Selain Rum Cake dan barang-barang kerajinan khas Bahamas yang terbuat dari kulit kerang, di sini juga dijual aneka baju dan kain lilit/kain pantai dengan warna-warna yang cerah.

Ternyata baju-baju dan kain-kain tersebut buatan Indonesia!. Ada beberapa jenis Rum Cake yang dijual, Original Bacardi Rum Cake, Chocolate Rum Cake, Coconut Rum Cake dan Vanilla Rum Cake. Setelah mencicipi beberapa potong irisan contoh rasa kue tersebut saya putuskan membeli dua kaleng sedang Chocolate Rum Cake.

Sayang kami tidak bisa melihat dan menikmati Junkanoo, musik dan tari tradisional Bahamas yang biasanya tampil dan berparade disepanjang Bay Street memeriahkan hari kemerdekaan Bahamas di bulan Juli.

Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, empat hari sudah kami di Bahamas, negara dengan pantai-pantainya yang cantik. sumber  : RH-Kompas

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...