Siapa bilang asap rokok selalu berdampat negatif terhadap kesehatan perokok maupun orang di sekitarnya? Pemahaman ini terbantahkan dari hasil penelitian yang dilakukan Kelompok Studi Nano Sain dari Universitas Brawijaya Malang. Bahkan dengan asap rokok, kualitas hidup penderita penyakit degeneratif bisa diperbaiki.
Guru Besar Ilmu Biologi Sel Universitas Brawijaya Malang, Prof Sutiman B. Sumitro, mengatakan, beberapa riset dan praktik pembaluran dengan menggunakan asap rokok bernama Divine Kretek hasil penelitian Unibraw, telah berhasil membantu memperbaiki kualitas hidup penderita berbagai penyakit degeneratif. "Seperti kanker, stroke, altsheimer, gagal ginjal, hepatitis, spasmophile, myastemia, autism, cerebal palsy, dan down syndrom," kata Sutiman kepada wartawan di Jakarta beberapa waktu lalu.
Bersama ahli kimia-fisika alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) Dr.Gretta Zahar, Sutiman melakukan penelitian tentang Divine Kretek sejak tahun 2005. Divine Kretek merupakan hasil pendekatan berfikir Nano Sain yang membangun konsep hubungan berbagai penyakit ini dengan kadar logam Hg+metal (logam merkuri) di dalam tubuh. Sutiman menjelaskan, dari hasil penelitian yang dilakukannya, Kelompok Nano Sain yang beranggotakan beberapa peneliti dari bidang kedokteran, kimia dan fisika ini menciptakan Divine Kretek yang berfungsi sebagai pengendali bahaya radikal bebas dan logam merkuri dalam darah.
"Team kami dapat mentrasformasikan rokok beracun menjadi rokok berasap sehat, tidak berbau dan ramah lingkungan melalui Divine Kretek. Serangkaian uji coba terhadap kelompok hewan serta relawan perokok telah dilakukan. Asap ini diduga kuat mempercepat proses detoksifikasi karena mampu memperkecil racun tubuh pada skala nano (sepersemiliar meter). Dalam bentuk nano, racun dapat keluar dari jaringan tubuh dan kulit tanpa merusak sehingga tidak meninggalkan bekas luka," katanya.
Sutiman menambahkan, pada prinsipnya asap rokok itu berbahaya bila kandungan kimia seperti penantrin, nikotin, dan merkuri berbentuk partikel bebas. Namun bila kandungan kimia itu tetap berbentuk senyawa dan berkelompok membentuk polimer, maka asap rokok tidak berbahaya. "Jadi sesunguhnya asap rokok mengandung komponen berbahaya, tapi bila berkelompok maka akan saling menetralkan," katanya.
Sedangan pengelola "Rumah Sehat" dr Saraswati Subagjo MPsi mengatakan, dengan Devine Kretek penderita kanker dapat disembuhkan. Alasannya, proses detoxifikasi pembaluran kulit dengan menggunakan berbagai bahan peluruh radikal bebas yang dikombinasikan dengan asap rokok Devine Kretek yang berbentuk filter dan cair itu dapat mengangkat merkuri dan logam berbahaya lainnya dari dalam tubuh.
Rumah Sehat dan Kelompok Studi Nano Sain yang berinduk pada Lembaga Penelitian Peluruhan Radikal Bebas (LPPRB) mengembangkan proses detoxifikasi yang dapat mengangkat racun logam berbahaya, seperti merkuri atau air raksa dari tubuh pasien. Dari porses pembaluran ini, kanker dan beberapa penyakit lain dapat diobati karena pada prinsipnya tubuh memiliki kemampuan melakukan self regeneration maupun self reparation.
Guru Besar Ilmu Biologi Sel Universitas Brawijaya Malang, Prof Sutiman B. Sumitro, mengatakan, beberapa riset dan praktik pembaluran dengan menggunakan asap rokok bernama Divine Kretek hasil penelitian Unibraw, telah berhasil membantu memperbaiki kualitas hidup penderita berbagai penyakit degeneratif. "Seperti kanker, stroke, altsheimer, gagal ginjal, hepatitis, spasmophile, myastemia, autism, cerebal palsy, dan down syndrom," kata Sutiman kepada wartawan di Jakarta beberapa waktu lalu.
Bersama ahli kimia-fisika alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) Dr.Gretta Zahar, Sutiman melakukan penelitian tentang Divine Kretek sejak tahun 2005. Divine Kretek merupakan hasil pendekatan berfikir Nano Sain yang membangun konsep hubungan berbagai penyakit ini dengan kadar logam Hg+metal (logam merkuri) di dalam tubuh. Sutiman menjelaskan, dari hasil penelitian yang dilakukannya, Kelompok Nano Sain yang beranggotakan beberapa peneliti dari bidang kedokteran, kimia dan fisika ini menciptakan Divine Kretek yang berfungsi sebagai pengendali bahaya radikal bebas dan logam merkuri dalam darah.
"Team kami dapat mentrasformasikan rokok beracun menjadi rokok berasap sehat, tidak berbau dan ramah lingkungan melalui Divine Kretek. Serangkaian uji coba terhadap kelompok hewan serta relawan perokok telah dilakukan. Asap ini diduga kuat mempercepat proses detoksifikasi karena mampu memperkecil racun tubuh pada skala nano (sepersemiliar meter). Dalam bentuk nano, racun dapat keluar dari jaringan tubuh dan kulit tanpa merusak sehingga tidak meninggalkan bekas luka," katanya.
Sutiman menambahkan, pada prinsipnya asap rokok itu berbahaya bila kandungan kimia seperti penantrin, nikotin, dan merkuri berbentuk partikel bebas. Namun bila kandungan kimia itu tetap berbentuk senyawa dan berkelompok membentuk polimer, maka asap rokok tidak berbahaya. "Jadi sesunguhnya asap rokok mengandung komponen berbahaya, tapi bila berkelompok maka akan saling menetralkan," katanya.
Sedangan pengelola "Rumah Sehat" dr Saraswati Subagjo MPsi mengatakan, dengan Devine Kretek penderita kanker dapat disembuhkan. Alasannya, proses detoxifikasi pembaluran kulit dengan menggunakan berbagai bahan peluruh radikal bebas yang dikombinasikan dengan asap rokok Devine Kretek yang berbentuk filter dan cair itu dapat mengangkat merkuri dan logam berbahaya lainnya dari dalam tubuh.
Rumah Sehat dan Kelompok Studi Nano Sain yang berinduk pada Lembaga Penelitian Peluruhan Radikal Bebas (LPPRB) mengembangkan proses detoxifikasi yang dapat mengangkat racun logam berbahaya, seperti merkuri atau air raksa dari tubuh pasien. Dari porses pembaluran ini, kanker dan beberapa penyakit lain dapat diobati karena pada prinsipnya tubuh memiliki kemampuan melakukan self regeneration maupun self reparation.
0 komentar:
Posting Komentar