Kamis, 27 Januari 2011.
Sebuah hasil penelitian yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences menemukan bahwa anak-anak yang mampu membawa diri dengan baik memiliki kemungkinan untuk tumbuh menjadi seseorang yang sehat, memiliki keuangan yang baik, dan bebas masalah ketimbang anak-anak yang tidak punya disiplin diri.
Studi yang melibatkan sekitar 1000 masyarakat New Zealand selama 32 tahun ini melihat bahwa tipe anak-anak berkelakuan baik sudah bisa terlihat sejak ia berusia 3 tahun.
Roy Baumeister, PhD, profesor psikologi di Florida State University yang tidak terlibat dalam studi ini mengatakan, studi mengenai kontrol diri anak ini adalah bukti yang penting, kuat, dan dramatis dan menunjukkan pentingnya kontrol diri itu bagi seseorang.
Seorang anak berusia 3 tahun yang memiliki kontrol diri yang baik jika ia bisa berfokus pada puzzle atau game yang sulit dan tetap berusaha menyelesaikannya. Atau saat ia ingin bermain puzzle tetapi sedang digunakan oleh temannya, ia akan menunggu hingga gilirannya. Anak yang kontrol dirinya buruk, mungkin akan menolak bermain dengan apa pun yang membutuhkan upaya keras dari dirinya, meninggalkan puzzle jika mulai terlalu rumit, dan kehilangan kesabaran kala tidak bisa diselesaikan, atau bahkan menangis.
Di usia itu, memang anak akan mengalami kesulitan untuk menyelesaikan games atau puzzle yang terlalu rumit karena mereka memang masih mengembangkannya.
Para peneliti menyarankan agar para orangtua memerhatikan komen-komen dari para guru mengenai anaknya. Apakah si anak di kelasnya terkenal sebagai anak yang ribut, mengganggu teman-temannya, sulit fokus, bahkan sulit mengikuti hal simpel yang disuruh gurunya.
Orangtua juga sebaiknya waspada jika si anak memulai beragam tugas secara bersamaan dan tak bisa menyelesaikan satu pun, atau mereka tak bisa berfokus mengerjakan tugas dari sekolah.
Tetapi, hati-hati juga dengan cara Anda membimbing, karena orangtua yang terlalu mengkontrol hidup dan disiplin anak juga bisa merusak kontrol diri anak. Orangtua harus bisa seimbang dengan menjadi orang yang sensitif tetapi memiliki batasan yang jelas, serta konsisten.
Dari studi itu juga ditemukan bahwa orangtua yang mendorong anaknya untuk mengerjakan tugas-tugas problem-solving (pemecahan masalah) akan mendidik anaknya memiliki kontrol diri yang baik. Hal-hal semacam ini bisa ditempa dan dibentuk pada diri anak. Mudah-mudahan, hal ini bisa membuat anak menjadi orang yang sukses.
Studi yang melibatkan sekitar 1000 masyarakat New Zealand selama 32 tahun ini melihat bahwa tipe anak-anak berkelakuan baik sudah bisa terlihat sejak ia berusia 3 tahun.
Roy Baumeister, PhD, profesor psikologi di Florida State University yang tidak terlibat dalam studi ini mengatakan, studi mengenai kontrol diri anak ini adalah bukti yang penting, kuat, dan dramatis dan menunjukkan pentingnya kontrol diri itu bagi seseorang.
Seorang anak berusia 3 tahun yang memiliki kontrol diri yang baik jika ia bisa berfokus pada puzzle atau game yang sulit dan tetap berusaha menyelesaikannya. Atau saat ia ingin bermain puzzle tetapi sedang digunakan oleh temannya, ia akan menunggu hingga gilirannya. Anak yang kontrol dirinya buruk, mungkin akan menolak bermain dengan apa pun yang membutuhkan upaya keras dari dirinya, meninggalkan puzzle jika mulai terlalu rumit, dan kehilangan kesabaran kala tidak bisa diselesaikan, atau bahkan menangis.
Di usia itu, memang anak akan mengalami kesulitan untuk menyelesaikan games atau puzzle yang terlalu rumit karena mereka memang masih mengembangkannya.
Para peneliti menyarankan agar para orangtua memerhatikan komen-komen dari para guru mengenai anaknya. Apakah si anak di kelasnya terkenal sebagai anak yang ribut, mengganggu teman-temannya, sulit fokus, bahkan sulit mengikuti hal simpel yang disuruh gurunya.
Orangtua juga sebaiknya waspada jika si anak memulai beragam tugas secara bersamaan dan tak bisa menyelesaikan satu pun, atau mereka tak bisa berfokus mengerjakan tugas dari sekolah.
Tetapi, hati-hati juga dengan cara Anda membimbing, karena orangtua yang terlalu mengkontrol hidup dan disiplin anak juga bisa merusak kontrol diri anak. Orangtua harus bisa seimbang dengan menjadi orang yang sensitif tetapi memiliki batasan yang jelas, serta konsisten.
Dari studi itu juga ditemukan bahwa orangtua yang mendorong anaknya untuk mengerjakan tugas-tugas problem-solving (pemecahan masalah) akan mendidik anaknya memiliki kontrol diri yang baik. Hal-hal semacam ini bisa ditempa dan dibentuk pada diri anak. Mudah-mudahan, hal ini bisa membuat anak menjadi orang yang sukses.
sumber: http://female.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar